CINTA YANG TERLUPAKAN
Kini kusadari dunia
ini tak selebar daun kelor meski, kutahu dimana angin berhembus disitu dedaunan
bergema
Sejenak terlintas di
benakku Akankah cinta bagaikan “ daun
kelor “
Ataukah cinta seperti
“dedaunan yang bergema”
Suatu cerita cinta
yang pernah kukenal dan diceritakan para pendahulu
Cinta yang dulunya
adalah sebuah misteri yang penuh makna
Cinta yang dulu
getarannya menembusi jantung hingga paru-paru
Kini tinggalah “mafia
dan hawa nafsu belaka”
Suatu pertanyaan
muncul seketika dibenakku
“Inikah yang disebut
cinta masa kini”
Seorang pencinta
terbaik yang berpetualang sampai ke negeri jiran
Pernah berbisik di
telingaku
“Nak, andai esok
mentari tak terbit di dibalik gunung
Walau kutahu langit
masih biru
Kuingin kau pergi tuk
menyongsongnya”
Jawabku dengan penuh
nada sendu
“Beribu petualangan
pernah kau tempuh
Berjuta kisah sudah
kau jalani
Aku takut jika awan
datang menghalangi langit yang tengah membiru
Mampukah ku tatap
mentari dibalik bukit”
“Nak, satu hal yang
herus kamu ketahui “pecinta sejati takan pernah mundur selangkahpun
sekalipun ia tahu
bahwa langit masih biru, walaupun badai belum menerjang
karena cintalah yang
mengalahkan segalanya,
hadapilah segala
kepahitan dengan cinta, jawablah semua kegetiran itu dengan kasih… ” kata sang
guru cinta itu
by: Andre
Tidak ada komentar:
Posting Komentar