Jumat, 15 Maret 2013


CINTA YANG TERLUPAKAN

 
Kini kusadari dunia ini tak selebar daun kelor meski, kutahu dimana angin berhembus disitu dedaunan bergema
Sejenak terlintas di benakku Akankah cinta bagaikan “  daun kelor “
Ataukah cinta seperti “dedaunan yang bergema”
Suatu cerita cinta yang pernah kukenal dan diceritakan para pendahulu
Cinta yang dulunya adalah sebuah misteri yang penuh makna
Cinta yang dulu getarannya menembusi jantung hingga paru-paru
Kini tinggalah “mafia dan hawa nafsu belaka”
Suatu pertanyaan muncul seketika dibenakku
“Inikah yang disebut cinta masa kini”
Seorang pencinta terbaik yang berpetualang sampai ke negeri jiran
Pernah berbisik di telingaku
“Nak, andai esok mentari tak terbit di dibalik gunung
Walau kutahu langit masih biru
Kuingin kau pergi tuk menyongsongnya”
Jawabku dengan penuh nada sendu
“Beribu petualangan pernah kau tempuh
Berjuta kisah sudah kau jalani
Aku takut jika awan datang menghalangi langit yang tengah membiru
Mampukah ku tatap mentari dibalik bukit”
“Nak, satu hal yang herus kamu ketahui “pecinta sejati takan pernah mundur selangkahpun
sekalipun ia tahu bahwa langit masih biru, walaupun badai belum menerjang
karena cintalah yang mengalahkan segalanya,
hadapilah segala kepahitan dengan cinta, jawablah semua kegetiran itu dengan kasih… ” kata sang guru cinta itu

by: Andre

Tidak ada komentar:

Posting Komentar